Melihat Kebijakan Fiskal Dalam Kacamata Islam

Diseduh.com- Pemerintah dapat mengatur jalannya suatu negara berdasarkan kewenangan yang telah diberikan.

Dalam kebijakan fiskal pemerintah menjalankan perannya dalam mengatur pendapatan negara dari pemungutan pajak dan pendapat lainnya guna menjalankan roda pemerintahan dan pengembangan ekonomi.

Bukan hanya pendapatan akan tetapi kebijakan fiskal juga mengatur pemakaian nya juga. Dalam ekonomi syariah kebijakan fiskal merupakan kumpulan cara yang bertujuan tercapainya maqasid Syariah.

Baca Juga: Industri Halal Mendapat Dukungan Penuh Pemerintah RI

Imam ghazali dalam definisinya maqasid syariah adalah menjaga agama, jiwa dan hartanya.

Dalam islam kebijakan itu bertujuan untuk mengatur distribusi kekayaan dengan cara menempatkan nilai-nilai material dan spiritual secara imbang.

Berdasarkan sejarah islam kebijakan yang diambil dalam tata kelola keuangan negara harus terencana dan terarah untuk kemaslahatan bersama. Dari zaman Nabi Muhammad kebijakan fiskal sudah dilakukan dengan baik berkeadilan.

Berikut kebijakan fiskal yang dilakukan pada era awal pemerintahan islam :

Baca Juga: Dirobek Anjing-Anjing Neraka, Inilah Pesan Rasulullah Kepada Mu‘adz ibn Jabal

a. Peningkatan pendapatan nasional dan partisipasi kerja

Rencana strategis dilakukan rasulullah yaitu dengan menggandeng kaum Muhajirin, Anshar, dan Ukhuwah Islamiah serta persaudaraan sesama muslim menjadi motor untuk meningkatkan pendapatan sehingga tercipta banyak lapangan kerja

b. Pajak

Saat itu rasulullah sudah menerapkan kebijakan pajak seperti kharaj, jizyah, zakat dan khumus dari situlah pemerintahan islam dapat meminimalisir inflasi dan menstabilkan harga bahan pokok. Khusus khums digunakan untuk menjaga agregat permintaan, penawaran dan menstabilkan pendapatan

c. Anggaran