Kisah Lima Perkara Aneh, Nabi Menerima Wahyu Melalui Mimpi

- Jumat, 24 Juni 2022 | 15:50 WIB
Ilustrasi Seseorang berjalan dipadang pasir (Tangkapan Layar Youtube / Prince & Princess)
Ilustrasi Seseorang berjalan dipadang pasir (Tangkapan Layar Youtube / Prince & Princess)

Diseduh.com - Abu Laits as-Samarqandi adalah seorang ahli fiqh yang masyur. Suatu ketika dia pernahberkata, ayahku menceritakan bahwa antara Nabi-nabi yang bukan Rasul ada menerima wahyu dalam bentuk mimpi dan ada yang hanya mendengar suara. Maka salah seorang Nabi yang menerima wahyu melalui mimpi itu, pada suatu malam bermimpi diperintahkan yang berbunyi,

"Esok engkau dikehendaki keluar dari rumah pada waktu pagimenghala ke barat. Engkau dikehendaki berbuat, pertama; apa yang negkau lihat (hadapi)maka makanlah, kedua; engkau sembunyikan, ketiga; engkau terimalah, keempat; janganengkau putuskan harapan, yang kelima; larilah engkau daripadanya."

Pada keesokan harinya, Nabi itu pun keluar dari rumahnya menuju ke barat dan kebetulan yangpertama dihadapinya ialah sebuah bukit besar berwarna hitam.

Nabi itu kebingungan sambil berkata, "Aku diperintahkan memakan pertama aku hadapi, tapi sungguh aneh sesuatu yangmustahil yang tidak dapat dilaksanakan.

Baca juga : Kisah Sahabat Abu Bakar Memerangi Nabi Palsu dan Mengumpulkan Ayat-Ayat Alquran

"Maka Nabi itu terus berjalan menuju ke bukit itu dengan hasrat untuk memakannya. Ketika diamenghampirinya, tiba-tiba bukit itu mengecilkan diri sehingga menjadi sebesar buku roti.

Maka Nabi itu pun mengambilnya lalu disuapkan ke mulutnya. Bila ditelan terasa sungguh manisbagaikan madu. Dia pun mengucapkan syukur 'Alhamdulillah'. Kemudian Nabi itu meneruskan perjalanannya lalu bertemu pula dengan sebuah mangkuk emas.Dia teringat akan arahan mimpinya supaya disembunyikan, lantas Nabi itu pun menggali sebuahlubang lalu ditanamkan mangkuk emas itu, kemudian ditinggalkannya. Tiba-tiba mangkuk emasitu terkeluar semula.

Nabi itu pun menanamkannya semula sehingga tiga kali berturut-turut.Maka berkatalah Nabi itu, "Aku telah melaksanakan perintahmu." Lalu dia pun meneruskanperjalanannya tanpa disadari oleh Nabi itu yang mangkuk emas itu terkeluar semula daritempat ia ditanam.

Ketika dia sedang berjalan, tiba-tiba dia ternampak seekor burung helang sedang mengejarseekor burung kecil. Kemudian terdengarlah burung kecil itu berkata, "Wahai Nabi Allah,tolonglah aku.

"Mendengar rayuan burung itu, hatinya merasa simpati lalu dia pun mengambil burung itu dandimasukkan ke dalam bajunya. Melihatkan keadaan itu, lantas burung elang itu pun datangmenghampiri Nabi itu sambil berkata, "Wahai Nabi Allah, aku sangat lapar dan aku mengejarburung itu sejak pagi tadi.

Baca jugaKisah Sahabat Abu Bakar Saat Menjadi Khalifah Pertama

Oleh itu janganlah engkau patahkan harapanku dari rezekiku."Nabi itu teringatkan pesanan arahan dalam mimpinya yang keempat, iaitu tidak boleh putuskanharapan. Dia menjadi kebingungan untuk menyelesaikan perkara itu. Akhirnya dia membuatkeputusan untuk mengambil pedangnya lalu memotong sedikit daging pehanya dan diberikankepada helang itu.

Setelah mendapat daging itu, helang pun terbang dan burung kecil tadidilepaskan dari dalam bajunya.Selepas kejadian itu, Nabi meneruskan perjalannya. Tidak lama kemudian dia bertemu dengansatu bangkai yang amat busuk baunya, maka dia pun bergegas lari dari situ kerana tidak tahanmenghidu bau yang menyakitkan hidungnya.
Setelah menemui kelima-lima peristiwa itu, makakembalilah Nabi ke rumahnya. Pada malam itu, Nabi pun berdoa. Dalam doanya dia berkata,"Ya Allah, aku telah pun melaksanakan perintah-Mu sebagaimana yang diberitahu di dalammimpiku, maka jelaskanlah kepadaku erti semuanya ini.

"Dalam mimpi beliau telah diberitahu oleh Allah S.W.T. bahwa, "Yang pertama engkau makanitu ialah marah. Pada mulanya nampak besar seperti bukittetapi pada akhirnya jika bersabardan dapat mengawal serta menahannya, maka marah itu pun akan menjadi lebih manisdaripada madu.Kedua; semua amal kebaikan (budi), walaupun disembunyikan, maka ia tetap akan nampak jua.

Ketiga; jika sudah menerima amanah seseorang, maka janganlah kamu khianat kepadanya.Keempat; jika orang meminta kepadamu, maka usahakanlah untuknya demi membantukepadanya meskipun kau sendiri berhajat. Kelima; bau yang busuk itu ialah ghibah(menceritakan hal seseorang).

Halaman:

Editor: Yuli Susanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Mudharabah Produk Ekonomi Syariah Berkeadilan

Jumat, 1 Juli 2022 | 18:19 WIB

Melihat Kebijakan Fiskal Dalam Kacamata Islam

Jumat, 1 Juli 2022 | 18:14 WIB

Ketaui Sukuk dan Aspek Pajaknya

Senin, 13 Juni 2022 | 19:53 WIB

Ketahui Sukuk itu apa ??

Senin, 13 Juni 2022 | 19:48 WIB

Kisah Sahabat Abu Bakar Ash-Shidiq

Jumat, 10 Juni 2022 | 13:22 WIB

Terpopuler

X